Teknologi Benih
Teknik Persemaian Biji
Proses penyemaian biji untuk batang bawah sebagai berikut:
Biji sebaiknya dipilih dari jenis lokal karena lebih adaptif terhadap lingkungan setempat, dapat menggunakan duku, langsat atau kokosan (roko)
Bii dikumpulkan dalam wadah lalu ditutup dan diperam selama kurang lebih 24 jam.
Biji yang sudah diperam dibersihkan dengan cara diremas-remas menggunakan abu gosok hingga daging buahnya hilang.
Biji direndam dalam larutan fungisida berbahan aktif benomil (3 g/l air) selama 24 jam lalu ditiriskan. Rendam dalam larutan atonik 1 ml.l air selama 10 jam, lalu ditiriskan.
Biji disemaikan dengan meletakkannya di tempat yang teduh dan diberi naungan agar terhindar dari panas dan air hujan. Biji berkecambah 10-15 setelah semai.
Setelah memiliki sepasang daun (tinggi sektiar (15 cm), bibit dipindahkan ke polibag 20 cm x 25 cm.
Pemeliharaan Batang Bawah
Bibit duku yang sudah dipindahkan ke polibag ditempatkan di bawah naungan (paranet/shading net). Pertumbuhan benih duku untuk batang bawah umumnya cukup lambat, pemeliharaan optimal batang bawah dapat disambung setelah berumur 12 sampai 18 bulan.
Pemupukan dapat menggunakan pupuk majemuk NPK (15:15:15) 3 g/benih
Pemberian pupuk melalui daun menggunakan plant catalyst 2 g/tanaman.
Pemeliharaan bibit meliputi penyiraman dan penyiangan rumput.
Hama/penyakit yang biasa mengganggu adalah kutu perisai (Asterolecantium sp.) yang menyerang daun dan ranting dikendalikan dengan insektisida. Penyakit mati pucuk (Gloeosporium sp.) yang menyerang ujung cabang dan ranting dikendalikan dengan fungisida.
Pemilihan Entres
Pengambilan entres memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
Entres diambil dari ujung cabang yang warna kulitnya masih hijau muda tetapi daunnya telah mengeras dan mengandung paling sedikit tiga mata tunas.
Entres yang telah diambil sebaiknya segera digunakan.
Penggunaan entres dari ranting yang tumbuh lurus ke atas memberikan persentase tumbuh yang tinggi.
Persentase benih jadi lebih tinggi bila menggunakan entres yang terdiri atas dua helai daun majemuk.
Teknologi Penyambungan
Tahapan penyambungan pucuk untuk memperoleh hasil yang optimal adalah sebagai berikut:
Batang bawah dipotong pada bagian kulit batang yang masih hijayu setinggi 20-25 cm di atas permukaan tanah, bergantung pada tinggi bibit.
Batang bawah dibelah secara membujur sepanjang 2 – 2,5 cm pada bagian ujung tengahnya (seperti celah berbentuk huruf V).
Entres disayat bagian pangkalnya pada kedua sisi sepanjang 2 – 2,5 cm sehingga membentuk huruf V, lalu entres disisipkan ke dalam belahan batang.
Sambungan yang telah diikat kemudian disungkup plastik. Sungkup harus tertutup rapat sehingga udara luar tidak dapat masuk.
Setelah 4 minggu, sambungan yang jadi akan tumbuh tunas. Bila batang atas menjadi layu dan mati maka penyambungan gagal.
Sungkup plastik dan tali pengikat dapat dilepas setelah 1,5 – 2 bulan setelah sambungan dinyatakan berhasil.
Pemeliharaan benih sambungan meliputi penyiangan, penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama/penyakit. Jenis hama/penyakit yang menyerang benih sambung pucuk hampir sama dengan di persemaian batang bawah. Lama pemeliharaan bibit mulai dari penyambungan sampai siap dijual berkisar antara 18 – 24 bulan.
Teknik Persemaian Biji
Proses penyemaian biji untuk batang bawah sebagai berikut:
Biji sebaiknya dipilih dari jenis lokal karena lebih adaptif terhadap lingkungan setempat, dapat menggunakan duku, langsat atau kokosan (roko)
Bii dikumpulkan dalam wadah lalu ditutup dan diperam selama kurang lebih 24 jam.
Biji yang sudah diperam dibersihkan dengan cara diremas-remas menggunakan abu gosok hingga daging buahnya hilang.
Biji direndam dalam larutan fungisida berbahan aktif benomil (3 g/l air) selama 24 jam lalu ditiriskan. Rendam dalam larutan atonik 1 ml.l air selama 10 jam, lalu ditiriskan.
Biji disemaikan dengan meletakkannya di tempat yang teduh dan diberi naungan agar terhindar dari panas dan air hujan. Biji berkecambah 10-15 setelah semai.
Setelah memiliki sepasang daun (tinggi sektiar (15 cm), bibit dipindahkan ke polibag 20 cm x 25 cm.
Pemeliharaan Batang Bawah
Bibit duku yang sudah dipindahkan ke polibag ditempatkan di bawah naungan (paranet/shading net). Pertumbuhan benih duku untuk batang bawah umumnya cukup lambat, pemeliharaan optimal batang bawah dapat disambung setelah berumur 12 sampai 18 bulan.
Pemupukan dapat menggunakan pupuk majemuk NPK (15:15:15) 3 g/benih
Pemberian pupuk melalui daun menggunakan plant catalyst 2 g/tanaman.
Pemeliharaan bibit meliputi penyiraman dan penyiangan rumput.
Hama/penyakit yang biasa mengganggu adalah kutu perisai (Asterolecantium sp.) yang menyerang daun dan ranting dikendalikan dengan insektisida. Penyakit mati pucuk (Gloeosporium sp.) yang menyerang ujung cabang dan ranting dikendalikan dengan fungisida.
Pemilihan Entres
Pengambilan entres memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
Entres diambil dari ujung cabang yang warna kulitnya masih hijau muda tetapi daunnya telah mengeras dan mengandung paling sedikit tiga mata tunas.
Entres yang telah diambil sebaiknya segera digunakan.
Penggunaan entres dari ranting yang tumbuh lurus ke atas memberikan persentase tumbuh yang tinggi.
Persentase benih jadi lebih tinggi bila menggunakan entres yang terdiri atas dua helai daun majemuk.
Teknologi Penyambungan
Tahapan penyambungan pucuk untuk memperoleh hasil yang optimal adalah sebagai berikut:
Batang bawah dipotong pada bagian kulit batang yang masih hijayu setinggi 20-25 cm di atas permukaan tanah, bergantung pada tinggi bibit.
Batang bawah dibelah secara membujur sepanjang 2 – 2,5 cm pada bagian ujung tengahnya (seperti celah berbentuk huruf V).
Entres disayat bagian pangkalnya pada kedua sisi sepanjang 2 – 2,5 cm sehingga membentuk huruf V, lalu entres disisipkan ke dalam belahan batang.
Sambungan yang telah diikat kemudian disungkup plastik. Sungkup harus tertutup rapat sehingga udara luar tidak dapat masuk.
Setelah 4 minggu, sambungan yang jadi akan tumbuh tunas. Bila batang atas menjadi layu dan mati maka penyambungan gagal.
Sungkup plastik dan tali pengikat dapat dilepas setelah 1,5 – 2 bulan setelah sambungan dinyatakan berhasil.
Pemeliharaan benih sambungan meliputi penyiangan, penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama/penyakit. Jenis hama/penyakit yang menyerang benih sambung pucuk hampir sama dengan di persemaian batang bawah. Lama pemeliharaan bibit mulai dari penyambungan sampai siap dijual berkisar antara 18 – 24 bulan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar